Jumat, 29 Oktober 2010

Berpikir positif itu asyik, walaupun berat dilakukan

Berpikir positif itu asyik, walaupun berat dilakukan


Sebuah kisah nyata...

Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki. Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik. Rumah tampak selalu rapih, bersih & teratur dan suami serta anak-anaknya sangat menghargai
Pengabdiannya itu.

Cuma ada satu masalah, ibu yg pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi terjadi dan menyiksanya.

Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia Satir, dan menceritakan masalahnya. Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum dan
berkata kepada sang ibu :

"Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan" Ibu itu kemudian menutup matanya.


"Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpajejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?" Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yg murung berubah cerah. Ia tampak senang
dengan bayangan yang dilihatnya.

Virginia Satir melanjutkan; "Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah ibu. Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka. Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi". Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, napasnya mengandung isak. Perasaannya terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya.

"Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu
& kotoran di sana, artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu". Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman.
dengan visualisasi tsb. "Sekarang bukalah mata ibu" Ibu itu membuka matanya "Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah
buat ibu?"

Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Aku tahu maksud anda" ujar sang ibu, "Jika kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif".

Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor, karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yg dikasihinya ada di rumah.

Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog terkenal yang mengilhami Richard Binder & John Adler untuk menciptakan NLP (Neurolinguistic Programming) . Dan teknik yang
dipakainya di atas disebut Reframing, yaitu bagaimana kita 'membingkai ulang' sudut pandang kita sehingga sesuatu yg tadinya negatif dapat menjadi positif, salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya.

Terlampir beberapa contoh pengubahan sudut pandang :
Saya BERSYUKUR;
1. Untuk istri yang mengatakan malam ini kita hanya
makan mie instan, karena itu artinya ia bersamaku bukan
dengan orang lain.

2. Untuk suami yang hanya duduk malas di sofa menonton
TV, karena itu artinya ia berada di rumah dan bukan di
bar, kafe, atau di tempat mesum.
3. Untuk anak-anak yang ribut mengeluh tentang banyak hal,
karena itu artinya mereka di rumah dan tidak jadi anak
jalanan
4. Untuk Tagihan Pajak yang cukup besar, karena itu
artinya saya bekerja dan digaji tinggi
5. Untuk sampah dan kotoran bekas pesta yang harus
saya bersihkan, karena itu artinya keluarga kami
dikelilingi banyak teman
6. Untuk pakaian yang mulai kesempitan, karena itu
artinya saya cukup makan
7. Untuk rasa lelah, capai dan penat di penghujung hari,
karena itu artinya saya masih mampu bekerja keras
8. Untuk semua kritik yang saya dengar tentang pemerintah,
karena itu artinya masih ada kebebasan berpendapat
9. Untuk bunyi alarm keras jam 5 pagi yg membangunkan
saya,karena itu artinya saya masih bisa terbangun, masih
hidup
10. Untuk dst...
============================================
Sumber artikel, dari buku:
Sudarmono, Dr.(2010). Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001 Kisah

Rabu, 13 Oktober 2010

hE2.... biar ngilangin ngantuk.....sejenak ketawa.....

Dialog absurd di tengah kota Jakarta . Gak tahu kisah nyata atau bukan. Yang pasti semua ceritanya bersumber dari kiriman email pembaca setia.
Asli buat ngakak..kalo kamu gak ngakak berarti mungkin kamu salah satu objek dalam cerita nguping Jakarta . hahaha...


Duh, bikin puswing kamu!

Cheerleader #1:
(menyanyi sendiri) "Swing, swing, swing, swing..."
Cheerleader #2:
"Lho itu lagu bukannya kata-katanya 'Dreams' ya?"
Cheerleader #1:
"Oh iyah, yah? Kalo 'Swing' itu yang ada di Softex ya?"

SMA ternama Jakarta, didengar oleh pelatih yang merasa gagal mendidik.


Saya baru bisa keluar 3 tahun lagi...

Bapak pengemudi bayar parkir:
"Kok loketnya dikasih kerangkeng sih mbak?"
Petugas parkir:
"Biar saya nggak kabur..."

Sebuah mall di BSD, didengar oleh keponakan yang mengurungkan niatnya untuk bekerja di Jakarta .


Bis sekarang teladan...

Cewe baru belajar nyetir:
"Gua itu paling males nyetir di belakang bis, tau sendiri kan bis suka ontime nunggu penumpang... "

Kelapa Gading, didengar oleh saudara yang malas menjelaskan perbedaan besar "ontime" dan "ngetem".


Ini salah jari atau otak ya?

Lelaki sibuk di handphone:
"Halo X, gua telepon ke nomor satunya ya (tutup) Halo... (mulai ngomong panjang lebar)... Lho? Ini siapa? Oh sorry, salah sambung! (memencet nomor lagi) Halo Y, loe gimana sih, ngasih nomer X ke gua kok salah sih! Gimana sih loe? (diam sesaat) Lho? Ini bukan Y ya? Sorry salah sambung..."

Bank Swasta Pondok Indah, didengar oleh istri yang langsung tambah asik membaca email di BlackBerry-nya.


Itu beda lho...

Pengunjung:
"Mbak, Coke-nya satu ya, pake es..."
Pelayan:
"Maaf Mbak, Coke-nya gak ada, adanya Diet Coke."
Pengunjung:
(Menunjuk menu) "Terus ini apa, Coca-Cola... Kok dibilang gak ada?"
Pelayan:
"Kalau Coca-Cola ada, Mbak..."
Pengunjung:
"Huh!"

Cafe di FX, didengar oleh satu meja yang bersepakat menyuruh pelayan training ulang.


Wah, udah lama gak merhatiin dia...

Ibu mengejek anak kecil bersepeda:
"Ih, lihat tuh, badan segede gitu kok masa naik sepeda sekecil itu, hahaha... (sesaat kemudian)... Lah, itu anakku!"

Perumahan di Jakarta, didengar oleh teman yang langsung terbahak-bahak.


Ya namanya juga bajakan...

Saat nonton DVD,
Calon mahasiswa S1 FasilKom:
"Oi itu jangan lupa kemsyen-nya. ."
Teman #1:
"Kemsyen apaan sih?"
Calon mahasiswa S1 FasilKom:
"Itu kemsyen... kemsyen, masa gitu aja ga tau sih?"
Teman #2:
(mencari fasilitas "kemsyen" di menu) "Gak ada ah..."
Calon mahasiswa S1 FasilKom:
"Itu lho, kemsyen en subtitiles.. ."

Apartemen daerah Kemanggisan, didengar oleh semua teman yang ingin mengumpulkan dana buat les bahasa inggris.


AC/DC gityuuu looooh...

Ketua Panitia:
"Naahh.. pin yang ini desainnya bagus nih. Bisa buat cewek dan cowok. Biseks gitu!"

Rapat Buka Bersama, didengar oleh sepasukan panitia yang merasa si ketua terlalu banyak nonton porno.


Yang enak tuh lambaaaat dan merata.

Dua cewe sedang berbagi resep,
Cewe #1:
"Emang kalo cepet-cepet jadinya gak enak, ya?"
Cewe #2:
"Iya, ngocoknya mesti rata makanya."

Didengar oleh seseorang yang langsung berharap jadi adonan.


Buah simalakama.. .

Ibu pengemudi yang tiba-tiba panik:
"De, pegangin setirnya. Mama mau garuk pantat!"
Anak laki-laki berusia 18 tahun:
"Ah, Mama! Gak mau ah!"
Ibu pengemudi yang tiba-tiba panik:
"Kamu mendingan megangin setir apa garukin pantat Mama?"

Tol Jagorawi, didengar anak perempuan di belakang yang ingin melompat keluar mobil.

Maksudnya dia suka aku, Ma?
Seorang ibu kepada anaknya:
"Sst! Jangan nangis! Ntar kamu ditembak pak satpam lho!"

Pertokoan di Jakarta, didengar oleh seseorang yang percaya kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah.

Lengkap banget deh...
Pelayan:
"Minumnya, mbak?"
Teman #1:
"Teh tawar anget"
Teman #2:
"Saya... Teh manis anget"
Pelayan:
"Hot tea... dan sweet ice tea hot" (tampang pede dan nyatet)

Sebuah resto di Plasa Senayan, didengar oleh 2 orang teman yang mesem-mesem dan segera membenarkan ucapan pelayan tersebut.


Untung dia bukan penjaga Quality Control...

Anak kecil di telepon:
"Halo... oh mas X sialan!... iya, dia kan penyial...

Didengar oleh seseorang yang hampir membanting handphone-nya.


Jadi selama ini masih ada yang lain?

Ibu menasehati anak perempuan semata wayang:
"Nduk, waktu ibu punya anak perempuan seusiamu..."

Didengar oleh kakak lelaki yang langsung berpikir apakah dia punya saudara kandung lain.


Sehat bener ya, jaringannya. ..

Programmer 1:
"Kemaren internet gua udah onlen, cuy"
Programmer 2:
"Wah selamat-selamat, download pelm lah kita, gak perlu nonton serial di tipi!"
Coordinator:
" Gaya bener lo pada, mentang-mentang udah pada pasang internet bearbrand... "

Sebuah warung makan, didengar oleh teman-teman yang langsung bergulingan.


Emangnya gua badak?

Cewe mau ikut kursus:
"Mbak, kalo disini ada kelas conservation gak?"

Didengar oleh Student Advisor yang berasa di LSM.


Saya menghormati sejarah...

Account Executive:
"Baik, kalau begitu kita meeting lagi Senin tanggal 20..."
Klien Besar:
"Tanggal 20 itu hari Sabtu. Kita meeting Senin tanggal 22."
Account Executive:
"Tapi tanggal 22 itu hari Rabu. (diam sesaat) Ups, my mistake, ini kalender tahun lalu."

Didengar oleh semua kolega yang ingin membungkus AE itu dan mengirimnya ke Timbuktu .


I'm not worthy, I'm not worthy...

Klien Besar:
"Ya sudah, besok kita meeting lagi ya..."
Account Executive:
"Wah, bu, besok tidak bisa, kami ada janji dengan klien lain."
Klien Besar:
(memandang sinis) "I am not your client... I am your god."

Perkantoran di Gatot Subroto, didengar oleh seluruh tim agensi yang langsung menyatu dengan kursi masing-masing.

Kami perlu yang representatif. ..
Brand Manager:
"Hmmm, bagus, visual-nya bagus. Sayang copywriternya jelek."
Copywriter:
"MAKSUD LOE?"

Didengar oleh Creative Director yang langsung menawarkan mengganti copywriter sambil terbahak.


Yang pasti bisa buat nyelem...

Lelaki di toko kacamata:
"Yang itu dong, Mbak... Liat..."
Pramuniaga:
"Nah yang ini keren, Mas... Bahannya juga bagus, Titanic..."

Optik di Mangga Dua, didengar oleh pengunjung yang ingin mendorong pramuniaga ke laut.

Makanannya seru deh!
Cowo:
"Kemaren gua sama cewe gua buka puasa di PS 2..."

Didengar oleh semua teman yang merasa cowo itu terlalu banyak main game.


Jaman susah sih...

Pada saat telepon gratis dua detik pertama,
Cowo Hemat:
"Kamu dimana? (tutup) Apa? (tutup) Pulang... (tutup) PULANG! (tutup) Aku bilang kamu pula... Ah, goblok lebih dari dua detik!" (tutup)

Didengar oleh teman yang ingin merebut dan merebus handphone itu.


Jangan terlalu mateng ya!

Pria duduk dan langsung berteriak memesan:
"Mas, Ovaltine bakar satu!"

Warung Tenda Jakarta, didengar oleh seseorang yang hampir jatuh dari kursinya.


Yang horisontal kalau bisa!

Di sebuah restoran,
Teman #1:
"Eh udahan yuk, kite cabs.."
Teman #2:
"Gua aja yang panggilin.. Mas! Billboardnya ya!

Restoran di Jakarta, didengar oleh banyak orang yang merasa kasihan dengan pelayannya


Menurut sejarah, gak baik loncat-loncat. ..

Ditengah sebuah konser,
Wanita Bingung:
"Waduh... Minggir, minggir, kacamata saya jatuh... Awas jangan diinjak!"
Lelaki Baik:
"Kenapa mbak, kenapa?"
Wanita Bingung:
"Ini mas, kacamata saya jatuh, duh gimana ya?"
Lelaki Baik:
"Sini saya bantu cariin. Wah si mbak nih, makanya lompatnya pelan-pelan, jangan terlalu histori..."
Wanita Bingung:
"Histori?"

Senayan, didengar oleh penonton lain yang tiba-tiba tidak bisa loncat lagi.


Kalo nyapa yang bener dong... HUH!

Penjaga Toko:
"Silahkan kak, Giordano..."
Lelaki Gemulai Nan Jutek:
(Menatap sinis) "Sorry! Nama gua bukan Giordano!"

EX, didengar oleh teman-temannya yang langsung berteriak "Apaan sih tcooooong!"


Ini yang salah ngerti siapa ya?

Pria:
"Mbak, pesen es teh manis..."
Pelayan:
"Es-nya habis mas..."
Pria:
"Ya udah, es teh tawar..."
Pelayan:
"Iya, mas..."

Restoran di Jakarta, didengar oleh pengunjung lain yang berpikir cara buat es...


Ternyata bukan dongeng anak...

Istri:
"Itu loh, yang badannya pendek-pendek. .."
Suami:
"Apaan?"
Istri:
"Yang tokoh fairy tale..."
Suami:
"Ha, yang mana sih?"
Istri:
"Yang punya jenggot..."
Suami:
"Yang mana sih...?"
Istri:
"Itu lho, yang Snow White dan 7 Mucikari!"

Didengar oleh teman yang hampir berguling-guling.


Maksud gua buat naruh barang!

Mahasiswa S2 mengomel:
"Heran gua, hotel sebesar ini gak ada ballroom-nya! "
Teman:
"Emang loe mau ngapain, resepsi?"
Mahasiswa S2:
"Mau minta koper gua dibawain ke kamar nih!"
Teman:
"Bellboy kaleeeee!"

Hotel bintang lima di Kebon Sirih, didengar oleh semua teman gaulnya yang memaklumi mahasiswa yang baru saja tidak lulus TOEFL.


Eh tapi asik kali yeee...

Anak SMP #1:
"Setdah, masa tadi kelasan gua selang-seling gitu duduknya..."
Anak SMP #2:
"Ya elah, kesian bet kelas luh!"
Anak SMP #1:
"Iye, ntar bukannye belajar, malah pade bercinta!"

Angkot di pinggiran Jakarta, didengar oleh penumpang yang menuduh sinetron sebagai sumber kebodohan bangsa.


Gak usah pake mangkok aja!

Nyonya:
"Mbak, tolong beliin bakso di ujung jalan sana ya, beli empat bungkus, dua campur pake mie, dua baksonya aja..."
PRT Baru:
"Yang baksonya aja pake kuah gak, bu?"

Jakarta , didengar oleh seseorang yang tertawa gila-gilaan.


Dulu di percetakan ya, mas?

Penjaga Parkir:
"Wah mas, stiker parkir langganannya udah exemplar nih, besok diperpanjang ya."

Perkantoran Sudirman, didengar oleh pengemudi yang akhirnya sadar ada tulisan EXP di stikernya.


Pengetahuanmu luas, nak...

Mahasiswa #1:
"Eh, lo demen Mocca gak?"
Mahasiswa #2:
(berpikir sebentar) "Halal gak?"
Mahasiswa #1:
"Ya elah, bukan mocca minuman, tapi Mocca band!"
Mahasiswa #2:
(dengan begitu PD) "Ah, kalo band-band luar negeri gitu gua nggak demen..."

Jakarta , didengar oleh seseorang yang memejamkan mata dan berteriak dalam hati.

Belum, lagi jelek koneksinya.
Researcher:
"Eh pensil gua kemana ya?"
Researcher Khusyuk Internetan:
"Kenapa loe?"
Researcher:
"Pensil gua ilang! Loe tau gak dimana? Udah gua cari kemana-mana nih! Mana sih ya?
Researcher Khusyuk Internetan:
"Udah loe cari di google belum?"

R&D Jakarta, didengar oleh satu divisi yang merasa salah satu dari mereka kena penyakit internetan akut.


Kalo bisa yang triple L!

Ibu #1:
"Saya yang well-done ya."
Pelayan:
"Baik, bu. (Ke ibu lainnya) Ibu steaknya mau gimana?"
Ibu #2:
"Maksudnya mas?"
Pelayan:
"Mau yang medium atau..."
Ibu #2:
(Memotong dengan mantap) "Ooooh, saya yang large aja, mas!"

Restoran Steak di Jakarta Selatan, didengar oleh ibu lain yang merasa harus membenahi make-up tiba-tiba.


Makanya perhatian dong!

Si Pemimpi:
"Gua pengen bikin bagasi gua jadi home theater deh."
Si Serius:
"Hah, gimana caranya?"
Si Pemimpi:
"Ya nanti gua mau tambahin (mulai penjelasan teknis)."
Si Serius:
"Home theater portabel gitu?"
Si Pemimpi:
"Ya nggak lah, gimana caranya loe bawa-bawa bagasi?"
Si Serius:
"Ya ditenteng gitu? Eh, maksud loe bagasi apa nih?"
Si Pemimpi:
"Ya itulah! Yang tempat parkir mobil... Masa loe gak tau sih?"
Si Serius:
"Euh, itu kayaknya garasi kali!"

Reuni alumni di Jakarta, didengar oleh seseorang yang langsung harus ke kamar kecil.


Ah, jangan buka rahasia dong...

Tukang Sate:
"Masnya apa nih?"
Mahasiswa Tegas:
"Gua kambing! (ke temannya) Loe?"
Mahasiswa gemulai:
"Aku ayam..."

Pondok Sate di Jakarta Barat, didengar oleh mahasiswi yang merasa mendengar pengakuan.


Yang penting kan tata krama!

Pembeli Santun ke Penjual Sop Kaki:
"Daging tiga sama kaki dua, udah itu aja. Eh, kakinya yang kanan ya!" (Semua pengunjung tertegun)
Penjual Sop Kaki:
"Mmmm, kenapa harus yang kanan, Pak?"
Pembeli Santun:
"Yaaa, biar lebih sopan aja... Kakinya yang kanan gituuu!"

Tenda Sop Kaki Kambing di Tebet, didengar semua pengunjung yang hampir tersedak.


Otomatis ya, mbak?

Kasir:
"Mau order apa, mas?"
Pembeli:
"Coca-Cola large satu, sama french fries satu... Itu aja, mbak."
Kasir:
"Oke, saya ulang ya, Coca-Cola large satu, french fries large satu. Mau tambah kentang gorengnya, mas?"

Restoran fastfood di Jakarta, didengar oleh pembeli yang merasa dicekokin.


Abis Bapak selalu pengen gabungin semua alternatif sih!

Account Director ke klien:
"Tapi pak hal itu sulat dilakukan! (hening) Euh, saya mau milih antara sulit dan sukar malah keluar dua-duanya."

Kantor di Gatot Subroto, didengar oleh kolega yang diam-diam melipir.


Ini pasti artinya tentang teknologi...

Webmaster:
"Gile, website bikinan orang-orang latin keren banget yah!"
Webdesigner:
"Hah, tau dari mana loe itu buatan orang latin?"
Webmaster:
"Itu ada tulisannya: Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit..."

Sebuah kantor di Palmerah, didengar oleh webdeveloper yang langsung ngakak tak terkendali.


Saya kan gak pernah ngerti dunia itu!

Pejabat:
"Selamat sore, hari ini adalah hari yang bahagia karena kita menjadi tuan rumah untuk event internasional yaitu Festival Seni Koremponter. ..."
(Seluruh hadirin tertawa)
Pejabat:
"Maksud saya Korentomper. .."
Tamu Gemas:
"Kontemporer, pak!"
Pejabat:
"Ya harap maklum, saya kan bukan seniman!"

Galeri Nasional Jakarta, didengar oleh hadirin yang langsung mengeluarkan palu dan pahat.


Ini tindak lanjut yang penuh cinta!

Reporter:
"Pak, bagaimana perkembangan kasus korupsi X, apakah ada tindak lanjut dari instansi bapak, seperti pemberian sanksi ?"
Pejabat:
"Sejauh ini masih kita pantau dulu, hal ini sedang dibicarakan bagaimana2nya"
Reporter:
"Apakah justru ini melibatkan orang dalam pak?"
Pejabat:
"Loh, anda tidak boleh sembarangan begitu... Kita harus lihat situasi ini kiss per kiss nya..."
Reporter:
"Maksud bapak case by case ?"
Pejabat:
(malu) "Iyalah gitu."

Kantor Kepemerintahan, didengar oleh kameraman yang menutup mulutnya takut dicium...


Kan lulusan S3 Ilmu Angkotan!

Pengendara Motor Gak Sabar:
"Maju dong! Dasar Bego!"
Supir Angkot Intelektual:
"Kalo gua bego, gua gak bakal jadi supir angkot tau!"

Di bawah flyover Depok, didengar oleh penumpang angkot yang tiba-tiba mempertanyakan pendidikan yang dia jalani selama ini.


Gak mau tawar aja?

Mahasiswa Genit ke penjual kantin yang cantik:
"Mau es teh... manis."

Kantin kampus Jakarta, didengar oleh teman yang tiba-tiba sok belajar buat UAS.


Si Pitung ada gak, Beh?

Penonton Berisik:
"Naaah, nyang itu no Neo namenye, si Neo, Neo..."
Adegan di Layar:
"Hello, Mr. Anderson..."
Penonton Berisik:
""Eh bukan ding, bukan Neo... itu Mr. Anderson namanya!"

Bioskop pinggiran Jakarta Timur, didengar oleh penonton di depan yang memilih antara tertawa atau melempar popcorn.


Rgrds,

peace love and respect

Minggu, 03 Oktober 2010

Pengorbanan tulus seorang teman sejati

Sebuah cerita yang sangat mengharukan.. betapa Kasih Sayang dari seorang sahabat kecil ditunjukkan dengan sebuah empati tulus dan pengorbanan..

Istriku berkata kepada aku yang sedang baca koran, “Berapa lama lagi kamu baca koran itu? Tolong kamu ke sini dan bantu anak perempuanmu tersayang untuk makan.”

Aku taruh koran dan melihat anak perempuanku satu2nya, namanya Sindu, tampak ketakutan air matanya mengalir. Di depannya ada semangkuk nasi berisi nasi susu asam/yogurt (nasi khas India = curd rice). Sindu anak yang manis dan termasuk pintar dalam usianya yang baru 8 tahun. Dia sangat tidak suka makan curd rice ini. Ibu dan istriku masih kuno, mereka percaya sekali kalau makan curd rice ada “cooling effect”.

Aku mengambil mangkok dan berkata: “Sindu sayang, demi ayah, maukah kamu makan beberapa sendok curd rice ini? Kalau tidak, nanti ibumu akan teriak2 sama ayah.”

Aku bisa merasakan istriku cemberut dibelakang punggungku. Tangis Sindu mereda dan ia menghapus air mata dengan tangannya dan berkata: “Boleh ayah akan aku makan curd rice ini tidak hanya beberapa sendok, tapi semuanya akan aku habiskan, tapi aku akan minta…” agak ragu2 sejenak… “….akan minta sesuatu sama ayah bila habis semua nasinya. Apakah ayah mau berjanji memenuhi permintaanku? ”

Aku menjawab: “Oh, pasti sayang”.

Sindu: “Betul ayah?”

“Yah pasti..” sambil menggenggam tangan anakku yang kemerah mudaan dan lembut sebagai tanda setuju.

Sindu juga mendesak ibunya untuk janji hal yang sama, istriku menepuk tangan. Sindu yang merengek sambil berkata tanpa emosi, “janji” kata istriku.

Aku sedikit khawatir dan berkata: “Sindu, jangan minta komputer atau barang2 lain yang mahal yah, karena ayah saat ini tidak punya uang.”

Sindu: “Jangan khawatir, Sindu tidak minta barang2 mahal kok.”

Kemudian Sindu dengan perlahan-lahan dan kelihatannya sangat menderita, dia bertekad menghabiskan semua nasi susu asam itu. Dalam hatiku aku marah sama istri dan ibuku yang memaksa Sindu untuk makan sesuatu yang tidak disukainya..

Setelah Sindu melewati penderitaannya, dia mendekatiku dengan mata penuh harap dan semua perhatian (aku, istriku dan juga ibuku) tertuju kepadanya.

Ternyata Sindu mau kepalanya digundulin pada hari Minggu!

Istriku spontan berkata: “Permintaan gila, anak perempuan dibotakin, tidak mungkin!”

Juga ibuku menggerutu jangan terjadi dalam keluarga kita, dia terlalu banyak nonton TV. Dan program2 TV itu sudah merusak kebudayaan kita.

Aku coba membujuk: “Sindu, kenapa kamu tidak minta hal yang lain kami semua akan sedih melihatmu botak.”

Tapi Sindu tetap dengan pilihannya: - “Tidak ada ‘yah, tak ada keinginan lain.”

Aku coba memohon kepada Sindu: - “Tolonglah kenapa kamu tidak mencoba untuk mengerti perasaan kami!”

Sindu, dengan menangis, berkata: - “Ayah sudah melihat bagaimana menderitanya aku menghabiskan nasi susu asam itu dan ayah sudah berjanji untuk memenuhi permintaan aku. Kenapa ayah sekarang mau menarik perkataan Ayah sendiri? Bukankah Ayah sudah mengajarkan pelajaran moral, bahwa kita harus memenuhi janji kita terhadap seseorang apapun yang terjadi seperti Raja Harishchandra (raja India jaman dahulu kala) untuk memenuhi janjinya raja real memberikan tahta, kekuasaannya, bahkan nyawa anaknya sendiri.”

Sekarang aku memutuskan untuk memenuhi permintaan anakku: - “Janji kita harus ditepati..”

Secara serentak istri dan ibuku berkata: - “Apakah aku sudah gila?”

Aku: “Tidak, kalau kita menjilat ludah sendiri, dia tidak akan pernah belajar bagaimana menghargai dirinya sendiri. Sindu permintaanmu akan kami penuhi.”

Dengan kepala botak, wajah Sindu nampak bundar dan matanya besar dan bagus.

Hari Senin aku mengantarnya ke sekolah, sekilas aku melihat Sindu botak berjalan ke kelasnya dan melambaikan tangan kepadaku sambil tersenyum aku membalas lambaian tangannya.

Tiba2 seorang anak laki2 keluar dari mobil sambil berteriak: “Sindu, tolong tunggu saya.”

Yang mengejutkanku ternyata kepala anak laki2 itu botak, aku berpikir mungkin “botak” model jaman sekarang.

Tanpa memperkenalkan dirinya, seorang wanita keluar dari mobil dan berkata: “Anak anda, Sindu, benar2 hebat. Anak laki2 yang jalan bersama-sama dia sekarang, Harish, adalah anak saya, dia menderita kanker leukemia.”

Wanita itu berhenti berkata-kata, sejenak aku melihat air matanya mulai meleleh dipipinya: “Bulan lalu Harish tidak masuk sekolah, karena chemotherapy kepalanya menjadi botak, jadi dia tidak mau pergi ke sekolah takut diejek oleh teman2 sekelasnya. Nah, minggu lalu Sindu datang ke rumah dan berjanji kepada anak saya untuk mengatasi ejekan yang mungkin terjadi. Hanya, saya betul2 tidak menyangka kalau Sindu mau mengorbankan rambutnya yang indah untuk anakku Harish. Tuan dan istri tuan sungguh diberkati Tuhan, mempunyai anak perempuan yang berhati mulia.”

Aku berdiri terpaku dan tidak terasa air mataku meleleh. Malaikat kecilku, tolong ajarkanku tentang arti sebuah kasih!

Sabtu, 02 Oktober 2010

Review NegeriAds.Com - Bukan Scam

Dear teman-teman semua,.. Pada posting kali ini, saya ingin menyampaikan sebuah kabar gembira untuk Anda semua. Kabar gembiranya adalah: telah diluncurkan sebuah jaringan PPC baru, bernama NegeriAds.Com.

PPC Ads Network lagi? Betul sekali. Tapi tentu, jaringan baru ini tidak akan seperti yang lainnya. Jaringan PPC ini akan lebih user friendly, responsif dan tentunya juga lebih membawa untung untuk semua pihak.

Bagi Anda yang tertarik untuk menjadi advertiser, untuk menyebarkan iklan tentang produk-produk Anda, atau produk-produk yang Anda affiliasikan, bisa mulai mencoba untuk mengiklankannya di jaringan NegeriAds.Com.

Cost per Click (CPC) sangat murah, hanya mulai Rp 400 / klik / iklan. Dan dengan dilindungi oleh sistem Anti Fraud (1 klik / IP / hari), Anda bisa lebih tenang dan yakin bahwa setiap sen uang yang Anda keluarkan tidak sia-sia.

Bagi para affiliate dan reseller, Anda bisa menjadikan jaringan NegeriAds.Com pilihan alternatif (atau bahkan pilihan utama) untuk beriklan. Bagi para product owner, Anda pun bisa melakukan hal serupa plus merekomendasikan jaringan baru ini kepada para affiliate dan reseller Anda (karena persaingan di jaringan PPC lain sudah ketat).

Untuk mereka yang ingin menjadikan blog / website yang sudah dimiliki sebagai sebuah mesin uang, segeralah bergabung menjadi publisher NegeriAds.Com, dan mulai jaring komisi dari klak-klik pengunjung pada blog / website Anda. Pendaftaran publisher 100% GRATIS.

NegeriAds.Com memberikan sharing profit yang adil, 50%-50% antara network owner dan para publisher. Untuk jenis dan ukuran iklan, disediakan berbagai ukuran iklan berbasis text dan gambar dengan standard tampilan yang sesuai dengan ukuran IAB.

Minimum payout hanya Rp 25.000 dan dibayar dalam waktu 7-14 hari setelah request komisi dilakukan. Ini jauh lebih baik daripada banyak jaringan PPC lainnya yang baru melakukan pembayaran setelah 30 atau bahkan 40 hari setelah payout diminta... mana mau nunggu lama-lama kan?

Kesimpulannya, NegeriAds adalah tempat yang tepat bila Anda ingin menjadi seorang Advertoser atau Publisher untuk market Indonesia. Jadi untuk Anda yang ingin tahu lebih banyak tentang NegeriAds.Com dan ingin mendaftar (sebagai Advertiser atupun Publisher), silakan segera datang ke:

•••> http://negeriads.com/index.php?r=10249

Selamat mencoba menjadi publisher NegeriAds.

Salam sukses untuk Anda!

BISNIS DAHSYAT DENGAN INOVASI TERBARU Rahasia Menghasilkan Uang Melimpah dengan memanfaatkan media Internet seperti Facebook dan Twitter...